Kamis, 23 Mei 2013

MIKOSIS

Tulisan ini adalah hasil rangkuman saya yang dilatar belakangi oleh ancaman dosen. Jika saya tidak mengerjakannya maka saya tidak akan mendapatkan nilai. Apa mau dikata sayapun akhirnya membuat rangkuman ini. Hehehe. Tapi saya berharap semoga rangkuman ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan semoga ilmu yang didapatkan dari membaca rangkuman saya ini berkah, bermanfaat untuk manusia, agama, dan dunia. 

MIKOSIS   




Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat awam medis tentang penyakit- penyakit yang disebabkan oleh jamur (disebut: mikosis) seperti, kadas, kurap, panu dan kutu air. Ternyata, penyakit - penyakit yang disebabkan oleh jamur ini tidak terbatas pada penyakit di permukaan kulit luar saja, tetapi juga dapat menginfeksi kuku, rambut dan bahkan organ dalam. Dalam dunia mikologi (ilmu yang mempelajari tentang jamur) mikosis ini terbagi menjadi 2 jenis: (1) Mikosis Superfisial ( mikosis di lapisan permukaan kulit), dan (2) Mikosis Profundal/ M. Sistemik (mikosis yang terjadi pada alat dalam).   


Mikosis Superfisial   

Mikosis superfisial adalah penyakit jamur yang meginfeksi lapisan permukaan kulit, yaitu stratum korneum, rambut dan kuku. Mikosis superfisial terbagi menjadi 2 kelompok : (1) jamur bukan golongan dermatofita, yaitu pitiaris versikolor, otomikosis, piedra hitam, piedra putih, onikomikosis dan tinea nigra palmaris, dan (2) jamur golongan dermatofita.   
Panu adalah salah satu contoh dari mikosis profundal. Penyakit yang disebut juga Pitiriasis versikolor ini merupakan mikosis yang disebabkan oleh infeksi jamur bukan dermatofita genus Malassezia sp.. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di dareh beriklim panas termasuk Indonesia. 

Otomikosis adalah penyakit jamur yang terjadi pada liang telinga yang disebabkan oleh jamur bukan dermatofita genus Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizophus dan Candida. Tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah panas dan lembab.   

Piedra adalah infeksi jamur pada rambut, benjolan berwarna hitam atau putih kekuningan. Piedra ada 2 macam, yaitu Piedra hitam dan Piedra putih. Piedra hitam disebabkan oleh infeksi jamur Piedraia hortae. Banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia. Sedangkan Piedra putih disebabkan oleh jamur Trichosporon beigelii. Banyak ditemukan di daerah beriklim dingin, belum pernah ditemukan di Indonesia.   

Onikomikosis adalah mikosis yang terjadi pada kuku. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai macam jamur, terutama Candida sp. dan dermatofita lain. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia.   
Plantaris adalah mikosis yang terjadi pada stratum korneum telapak tangan dan kaki dengan bercak-bercak berwarna tengguli hitam, kadang bersisik. Penyakit dengan nama lain Tinea Nigra Palmaris ini, disebabkan oleh jamur Cladosporium wernecki atau Cladosporium mansoni. Penyakit ini banyak ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah, di Eropa dan Asia sangat jarang ditemukan.   

Kurap adalah mikosis yang terjadi pada permukaan kulit. Penyakit yang termasuk kelompok dermatofitosis (mitosis superfisial oleh jamur dermatofita) ini disebabkan oleh infeksi jamur golongan dermatofita, seperti Trychophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Penyakit ini banyak ditemukan di Indonesia. 

Tinea kapitis adalah dermatofitosis yang terjadi pada kulit kepala. Penyakit ini disebabkan oleh jamur golongan dermatofita terutama Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes dan Microsporum gypseum. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak yang dapat ditularkan dari binatang peliharaan misalnya kucing dan anjing. Tapi juga dapat menginfeksi orang dewasa. 

Tinea korporis adalah dermatofitosis yang terjadi pada kulit wajah berminyak, tubuh dan tungkai. Penyakit ini disebabkan oleh Trichophyton, Microsporum, dan E. floccosum. Penyakit ini banyak terdapat di daerah beriklim tropis terutama di Indonesia. 

Tinea Imbrikata adalah dermatofitosis yang terjadi pada kulit badan kecuali kepala, telapak tangan dan kaki, berupa sisik kasar konsentris. Disebabkan oleh jamur Trichophyton concentricum. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan endemis di beberapa daerah di Indonesia (Jawa, Kalimantan, Irian Jaya dan lain-lain). 

Tinea favosa adalah dermatofitosis yang terjadi di kulit kepala namun juga dapat menyebar ke rambut dan kuku menimbulkan bau yang khas yang disebut mousy odor. Disebabkan oleh jamur T. schoenleini, kadang-kadang T. violaceum dan M. gypseum. Penyakit ini ditemukan di Polandia, Rusia, Mesir, Balkan dan negeri-negeri sekitar Laut Tengah.   

Tinea kruris adalah dermatofitosis yang mengenai paha atas bagian tengah, daerah inguinal(daerah lipat paha), pubis, perineum (antara anus dan kemaluan) dan daerah perianal (dekat lubang anus). Disebabkan oleh jamur dari spesies Trichophyton, Microsporum dan E. Floccosum. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan dingin, banyak pula di temukan di Indonesia.   

Tinea pedis adalah dermatofitosis yang menginfeksi telapak kaki dan sela jari kaki. Penyakit ini biasa disebut dengan kutu air. Penyakit ini disebabkan oleh jamur T. rubrum dan T. mentagrophytes. Tersebar luas di daerah tropis dan lainnya, terutama Indonesia.   

Tinea barbae adalah dermatofitosis yang menyebabkan terjadinya peradangan pada rambut. Penyakit ini disebabkan oleh jamur zoofilik, seperti T. verrucosum. Penyakit ini belum pernah ditemukan di Indonesia.  

Tinea unguium adalah dermatofitosis yang membuat kuku menjadi rapuh dan terkikis. Disebabkan oleh jamur genus Trichophyton dan Microsporum. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia.  
 

Tabel 1. Daftar Gambar Mikosis Superfisial 

   

Mikosis Profundal/ Sistemik   

Mikosis Profundal/ Sistemik atau Mikosis dalam ini merupakan penyakit jamur yang menyerang alat dalam manusia. Infasi jamur dapat masuk langsung memasuki organ tubuh (seperti paru-paru), melalui luka, maupun menyebar dari permukaan kulit atau organ dalam lain.   

Misetoma adalah sindrom klinis dengan pembengkakan setempat yang indolen (tidak nyeri) dan membentuk sinus, menyerang jaringan kutan, subkutan, fasia dan tulang. Terdapat 2 jenis misetoma, yaitu misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma) dan misetoma maduromikotik (fungal mycetoma/eumycetoma). Misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma) jamur penyebabnya adalah Actinomadura pelletieri, Nocardia brasiliensis dan Streptomyces somaliensis. Sedangkan misetoma maduromikotik (fungal mycetoma/ eumycetoma) disebabkan oleh jamur golongan Madurella mycetomatis, Scedosporium apiospermum (Pseudoallscheria boydii), Madurella grisea, Leptosphaeria sinegalensis. Misetoma banyak ditemukan di daerah kering dan jarang hujan, dan endemis di India, Sudan, Nepal, Somalia, Kongo, Yaman, Venezuela dan Mexico. Juga di temukan di Indonesia.   

Kromomikosis adalah infeksi lokal menahun pada kulitdan jaringan subkutis orang sehat dan imunokompeten, terjadi pada daerah kaki atau tungkai bawah dengan kelainan khas, seperti kutil yang tumbuh. Disebabkan oleh jamur golongan Dematiceae, contohnya Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Fonseceae compacta, Cladosporium carrionii dan Rhinocladiella aquaspersa. Tersebar di daerah tropis dan sub-tropis.   

Sporotrikosis adalah infeksi kronik supuratif granulomatosa (nanah berbutir) mengenai kulit, jar. subkutis dan saluran getah bening, yang disebabkan oleh jamur dimorfik Sporotrichum schenckii. Gambaran klinis Sporotrikosis: (1) Sporotrikosis kulit (2) Sporotrikosis limfatika lokalisata (3) Sporotrikosispulmonum (4) Sporotrikosis kosis diseminata.Sporotrikosis ini penyebarannya kosmopolit (di seluruh dunia).  

Zigomikosis adalah mikosis yang disebabkan oleh jamur golongan Zygomycetes. Yang termasuk ke dalam Zygomycetes antara lain: (1) Entomophthorales (2) Mucorales - Entomoftoramikosis adalah mikosis yang disebabkan oleh jamur ordo Entomophthorales seperti Basidiobolus (menyebabkan Basidiobolosis) dan Conidiobolus (menyebabkan Konidiobolosis). - Mukormikosis / Zigomikosis adalah mikosis yang disebabkan oleh jamur Mucorales, diantara contohnya genus Rhizopus, Absidia dan Rhizomucor. Ditemukan di daerah tropis dan sub tropis.   

Keratomikosis adalah penyakit infeksi pada kornea yang disebabkan oleh jamur saprofit seperti, Fuscarium, Aspergilus, Curvularia, Candida dan lain-lain. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis termasuk Indonesia.   

Rinosporidiosis adalah mikosis pada jaringan epitel terutama nasofaring, selaput lendir mata, kulit, bibir, laring, trakea, vulvo-vagina, rektum serta uretra. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhinosporodium seeberi. Penyakit ini ditemukan di daerah Asia, Afrika, Amerika dan Eropa. Rinosporidiosis dapat terjadi pada hewan, seperti, keerbau, anjing, kucing, kuda, bebek dan angsa.   

Aktimikosis adalah mikosis yang disebabkan oleh jamur Actinomyces, terutama A. iisraelii. Jamur ini berkemungkinan masuk ke dalam saluran pencernaan dan menyebar melalui jaringan mukosa yang terluka. Dapat menyerang dinding torax, abdomen, dan usus. Penyakit ini bersifat kosmopolitan dan di temukan pula di Indonesia.   

Norkadiosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh Nocardia sp. Terdapat 2 jenis Norkadiosis, yaitu Norkadiosis sistemik seperti Norkadiosis pada paru dan Norkadiosis misetoma pada jaringan subkutan. Norkadiosis pernah di temukan di Indonesia.   

Feohifomikosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh jamur golongan Dematiaceae,misalnya, Exophiala jeanselmein dan Wangiellandermatitidis, dapat mengenai kulit, jaringan bawah kulit dan organ dalam. Ditemukan di Eropa, Amerika, Afrika, Asia dan Australia.   

Kandidosis/Kandidiasis adalah penyakit jamur yang menyerang kulit, kuku, selaput lendir, dan alat dalam (vagina, orofaring), disebabkan oleh jamur Candida.   

Kriptokokosis adalah mikosis sistemik yang disebabkan oleh Cryptococcus neoformans dan Cryptococcus ganttii. Diketahui bahwa hormon estrogen dapat menghambat pertumbuhan jamur ini secara in vitro. Bersifat kosmopolit ditemukan pula di Indonesia.   

Histoplasmosis adalah penyakit jamur sistemik yang disebabkan oleh jamur dimorfik Histoplasma capsulatum dan Histoplasma duboisii. Bersifat kosmopolit dan ditemukan pula di Indonesia.   Aspergilosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur genus Aspergillus sp. patogen yang dapat menginfeksi kulit, kuku dan alat dalam terutama paru. Ditemukan di Indonesia.   

Koksidioidomikosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh jamur dimorfik Coccidoides immitis. Ditemukan endemi di benua Amerika dan pernah dilaporkan di Australia, tetapi, belum pernah di Indonesia.   
Blastomikosis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh jamur Blastomyces dermatitidis. Tersebar di Amerika Utara, Kanada dan Afrika, tetapi belum pernah ditemukan di Indonesia.   

Parakoksidioidomikosis adalah penyakit jamur sistemik yang disebabkan oleh jamur Paracocsidioides brasiliensis. Banyak ditemukan di Amerika Selatan dan belum pernah ditemukan di Indonesia.  

Mikotoksikosis adalah penyakit yang timbul akibat mikotoksin yangikut termakan bersama makanan, berbeda dengan missetismus (mycetismus) yaitu keracunan akibat makan jamur besar. Contoh jamur yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah Amanita phalloides yang memiliki enterotiksin yang membentuk toksin alfa amanitin.   

Begitu banyak penyakit yang disebabkan oleh jamur dalam kehidupan. Mengingatkan kita untuk selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan agar tidak terinfeksi jamur-jamur patogen penyebar penyakit yang telah disebutkan. 

GLOSARIUM

Dermatofitosis : mitosis superfisial oleh jamur dermatofita
Imunokompeten : kegagalan sistem imun 
Indolen : tidak nyeri Inguinal : daerah lipat paha 
Kosmopolit : ditemukan di seluruh dunia 
Missetismus : keracunan akibat makan jamur besar (mushroom) 
Mikosis : penyakit- penyakit yang disebabkan oleh jamur. 
Mikologi : ilmu yang mempelajari tentang jamur 
Mikosis Superfisial : mikosis di lapisan permukaan kulit 
Mikosis Profundal : mikosis yang terjadi pada alat dalam 
Perianal : dekat lubang anus 
Perineum : daerah antara anus dan kemaluan 
Sinus : berongga 
Supuratif granulomatosa : nanah berbutir 
Zigomikosis : mikosis yang disebabkan oleh jamur golongan Zygomycetes. 


DAFTAR PUSTAKA 

Ramali, A dan Pamoentjak. 2005. Kamus Kedokteran. UI-Press. Jakarta.
Staf Pengajar Departemen Parasitologi UI. 2008. Parasitologi Kedokteran. UI-Press. Jakarta. 
www.google.com

Tidak ada komentar: